Senin, 28 Juni 2010

Biografi para Mufassir kalangan tabi`in
A.    Ikrimah Maula ibn Abbas (25 H – 105 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Abdullah Ikrimah Maulana Ibnu Abbas seorang tabi’in yang meriwayatkan hadits-hadits ibnu Abbas. Ikrimah berasal dari Barbari dari penduduk Maghribi, Ibnu Abbas memilikinya sejak ia menjadi Gubernur Bashrah dalam kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Ibnu Abbas mengajarkan al Qur’an dan Sunnah kepada Ikrimah dengan sebaik baiknya, Ikhrimah sendiri pernah mengatakan, bahwa Ibnu Abbas tetap memberikan pelajaran kepadanya, Ikrimah terus menerus menerima ilmu dari Ibnu abbas, sehingga ia memperoleh keahlian dalam berfatwa dan diizinkannya berfatwa.
Ia ahli dibidang hadits dan fatwa juga ahli dalam bidang qira’at dan tafsir, ia masuk golongan qurra yang termasyur dan mufassir yang terkenal. Ikrimah tetap dalam perbudakan hingga Ibnu abbas wafat, sehingga ia dimiliki oleh Ali bin Ibnu abbas (anaknya Ibnu abbas), kemudian Ali menjualnya kepada Khalid bin Yasid bin Mua’wiyyah dengan harga 4.000 dinar, lalu Ikrimah bertanya kepada Ali, “ Mengapa anda menjual ilmu ayah anda dengan harga 4.000 dinar?”. Mendengar itu Ali membatalkan penjualannya dan memerdekakan Ikrimah.
Ia menerima hadits dari banyak sahabat yaitu Ibnu Abbas, Al Hasan bin Ali, Abu Qotadah, Ibnu Umar, Abu Hurairah, Abu Sa’id, Mua’wiyyah dan Ibnu Amr bin Ash.
Sedangkan yang meriwayatkan hadits darinya adalah Abusy Sya’tsa, asy Sya’by, an Nakha’iy, Abu Ishaq, as Subai-iy, Ibnu sirin, Amr ibn Dinar. Para ulama sepakat bahwa Ikrimah adalah orang yang Tsiqah dan mereka berhujjah dengan hadits hadits yang diriwayatkan olehnya.
Namun demikian Muslim hanya meriwayatkan sebuah hadits saja darinya dalam bab haji yang disertakan dengan Sa’id bin Jubair.
Banyak para ulama hadits yang menyusun kitab berhujjah dengan Ikrimah diantaranya adalah Ibnu Jarir, ath Thabary, Ibn Nashr al Marwazy, Ibn Mandah, Abu Hatim, Ibn Hibban, Abu Umar bin Abdul Barr dan lain lannya. Dan di antara ulama yang membelanya seperti Al Hafidh Ibnu Hajar didalam Muthashar Tahdzibu kamal daan didalam Muadimmah Fathul Bari.
Al Bukhary berkata,” Tidak ada diantara para ulama hadits yang tidak berhujjah dengan Ikrimah”.
Ibnu Mai’n berkata,” Apabila kami melihat orang yang mencela Ikrimah, kamipun menuduh orang itu tidak benar”. Muhammad bin Nashr al Marwazy berkata,” Seluruh ilmu hadits diantaranya Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Yahya bin Ma’in, aku telah bertanya kepada Ishaq tentang berhujjah dengan Ikrimah, maka beliau menjawab, “Ikrimah dalam pandangan kami, Imam yang tsiqah”. Ibnu Mahdah berkata,” Ikrimah dipandang adil oleh 70 tabi’in, ini suatu kedudukan yang hampir-hampir tidak diperoleh oleh orang lain. Orang yang mencacinya pun meriwayatkan juga hadits darinya. Dan Haditsnya diterima oleh para ulama. “.
Dari pernyataan pernyataan ini, nyatalah bahwa apabila orang orang kepercayaan meriwayatkan suatu hadits dari Ikrimah, maka tidak ada jalan untuk meragui kebenaran hadits itu.
Ia wafat pada tahun 105 H dalam usia 80 tahun lebih.

B.     Hasan al-Bashri (22 H -- 110 H)
Nama lengkap Hasan Al Bishri ialah Abu Said Al Hasan bin Abi Al Hasan bin Yasar Al Bishri adalah Maula Al Anshari. Ibunya bernama Khairah, budak Ummu Salamah yang di merdekakan, dikatakan Ibnu Sa’ad dalam kitab tabaqat Hasan adalah seorang alim yang luas dan tinggi ilmunya, terpercaya, seorang hamba yang ahli ibadah lagi pula fasih bicaranya .
Beliau salah seorang fuqaha yang berani berkata benar dan menyeru kepada kebenaran dihadapan para pembesar negeri dan seorang yang sukar diperoleh tolak bandingnya dalam soal ibadah . Beliau menerima hadits dari Abu Bakrah, Imran bin Husein, Jundub, Al Bajali, Muawwiyah, Anas, Jabir dan meriwayatkan hadits dari beberapa sahabat diantaranya ‘Ubay bin Ka’ab, Saad bin Ubadah, Umar bin Khattab walaupun tidak bertemu dengan mereka atau tidak mendengar langsung dari mereka.
Beliau adalah ulama ternama di Basrah, Imam Al Bagir ra. Mengatakan,’’ Jika di sebutkan tentang ketokohan Al Hasan artinya yang dimaksud ucapan Al Hasan menyerupai ucapan para Nabi, Beliau wafat tahun 110 H. dalam usia 88 tahun dan kemudian hadits-hditsnya diriwayatkan oleh Jarir bin Abi Hazim, Humail At Thawil, Yazid bin Abi Maryam, Abu Al Asyhab, Sammak bin Harb, Atha bin Abi Al Saib, Hisyam bin Hasan dan lain-lain .
C.    Qatadah bin di`amah as-Sadusi (61 H – 118 H)
Qatadah ibn di’amah ialah Abu Al Khathab Qatadah ibn Di’amah ibn Qadatah ibn Aziz ibn Amr ass Sadusy al Basyri, beliau adalah seorang imam besar dan beliau meriwayatkan hadits dari Anas ibn Malik, Abu Ath Thufail, Said ibn Al Musayyab, Ikrimah, Muhammad ibn Abdir Rahman ibn Auf, Al Hasan Bisri, Muhammad ibn Sirrin, Atha ibn Abi Rabah, Abu Bakr dan Nadir dan kedua yang terahir ini adalah putra Anas ibn Malik .
Hadits-hadits beliau di riwayatkan oleh Sulaiman at Tamimiy, Jarir ibn Hazim, Syu’bah, Abu Hilal, Ar Rasiby, Humam ibn Yahya, Ammr ibn Al Harits Al Misry, Sa’id ibn Al Arubah, Al Laits ibn Sa’ad, Awanah dan lain-lain, kemudian selanjutnya Ibnul Musyaiyyad berkata’’ tidak pernah seorang yang datang kepadaku yang melebihi hapalan Qatadah. Beliau lahir pada tahun 61 H. dan wafat pada tahun 118 H. dalam usia 56 tahun.

D.    Said bin al-Musayyab (13 H /634 M -- 94 H/ 713 M)
Sa’id ibn Al Musaiyab ialah Abu Muhammad Sa’id ibn Al Mugirah ibn Huzn ibn Abdul Wahab ibn Amr ibn A idz ibn Imran ibn Mahzum Al Qurasyi. Beliau adalah pemuka tabiin yang terkenal, salah satu fuqaha tujuh di Madinah yang telah dapat mengumpulkan hadits, fiqih, zuhud dan wara’. Beliau adalah salah seorang tabaqat tabi’in yang memiliki kelebihan dalam penyebaran ajaran Islam keberbagai penjuru dunia dan beliau juga sebagai salah satu tabi’in senior yaitu fuqaha tujuh dari ahli Madinah . Beliau hidup dari usaha berdagang minyak zaitun, beliau adalah seorang tabi’in yang sangat terkenal dalam menghafal hukum-hukum dan putusan-putusan yang di putuskan oleh Umar , oleh karenanya beliau terkenal dengan rawiyah Umar.
Beliau meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Utsman, Ali, Sa’ad ibn Abi Waqqas, Hakim ibn Hizam, Ibn Abbas, Ibn Amr ibn Ash, ayahnya sendiri Al Mussyyab Ma’mar ibn Abdillah, Abu Darda, Hasan ibn Tsabits, Zaid ibn Tsabits, Abdullah ibn Zaid Al Madan, Attab ibn Al Sid, Abu Qatadah, Abu Hurairah, Aisyah, Ummu Salim, Ibn Umar dan lain sebagainya.
Kata Ma’mar ibn Mahnun ibn Mahram, bahwa ayahnya berkata, ‘’Saya datang di Madinah dan bertanya siapa orang yang paling alim diantara penduduk Madinah ?. Mereka membawa saya kepada Said ibn Musaiyah. Kemudian berikutnya ibn Al Madaniy berkata Saya tidak mengetahui ada orang yang lebih luas ilmunya dari kalangan tabi’in selain Said ibn Musyyab, Maka apabila Said berkata ‘’ Demikianlah sunnah pegangilah dia dan dialah sebesar-besar tabi’in menurut pendapatku .
Kata ibn Hibban ‘’Said adalah orang kepercayaan masuk golongan pemuka-pemuka tabi’in dalam bidang fiqih, agama, wara, ibadah, keutamaan, Dialah yang paling pandai dalam ilmu fiqih diantara ulam-ulama’ Hijaz dan dia juga seorang ta’bir mimpi, empat puluh tahun lebih beliau berada dalam masjid setiap kali azan disuarakan‘’ . Kata ibn Hatim, tak ada dalam kalangan tabi’in orang yang lebih bangsawan dari padanya beliau pernah dipenjarakan oleh Abdul Malik karena tidak mau membai’atkan anaknya Al Walid . Beliau lahir pada tahun 13 H /634 M dan wafat dimasa pemerintahan Al Walid ibn Abdul Malik pada tahun 94 H/ 713 M dalam usia 79 tahun .
E.     Said bin Zubair ( ... – 95 H)
Said bin Jubair bin Hisyam al-`Asady berasal dari negeri Habsyi. Beliau belajar tafsir dari Ibnu Abbas , Ibnu Mas`ud, dan lain-lain. Beliau tergolong salah seorang murid Ibnu Abbas.
Imam sa`id  bin Jubair rahimahullah termasuk tokoh besar di kalangan tabi`in dalam lapangan tafsir, hadits dan fiqhi. Ia lulusan perguruan tafsir Ibnu Abbas yang kemudian menjadi salah seorang ahlinya yang terbesar. Imam Sofyan ats-Tsauri berkata: “ambillah oleh kalian tafsir dari empat orang, yaitu: Sa`id bin Jubair, Mujahid bin Jabir, Ikrimah, dan adh-Dhahlak”.
Imam Sa`id telah banyak menghimpun qiraat-qiraat yang telah mapan dari para sahabat, dan beliau mampu membaca dalam qiraat-qiraat tersebut. Disamping ketinggian kedudukan dan keutamaannya, beliau juga salah seorang yang sangat hati-hati dalam melakukan penafsiran secara ra`yu. Baik golongan ulama yang moderat maupun yang ekstrim sama-sama mengandalkan kepada beliau. Imam Abul Qasimath-Thabari berkata: “beliau adalah argumen yang terpercaya dan panutan bagi kaum muslimin”. Menurut Imam Qatadah, beliau adalah tabi`in yang paling alim (berilmu) tentang tafsir. Beliau wafat pada tahun 95 hijiriyah, dibunuh oleh al-Hajjaj (seorang panglima Bani Umayyah). Semoga Allah meridhai dan melimpahkan kerelaan pada beliau.

By: KiranvsRindu ---
BG FOLDERRRR.jpg

1 komentar: